BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keberadaan beberapa koperasi telah dirasakan peran dan manfaatnya bagi masyarakat, walaupun derajat dan intensitasnya berbeda. Setidaknya terdapat tiga tingkat bentuk eksistensi koperasi bagi masyarakat. Pertama, koperasi dipandang sebagai lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha tertentu dan kegiatan usaha tersebut diperlukan oleh masyarakat. Kegiatan usaha dimaksud dapat berupa pelayanan kebutuhan keuangan atau perkreditan, kegiatan pemasaran atau kegiatan lain. Pada tingkatan ini biasanya koperasi menyediakan pelayanan kegiatan usaha yang tidak diberikan oleh lembaga usaha lain tidak dapat melaksanakannya akibat adanya hambatan peraturan. Peran koperasi ini juga terjadi jika pelanggan memang tidak memiliki aksesibilitas pada pelayanan dari bentuk lembaga lain.
Hal ini dapat dilihat pada peran beberapa pada koperasi kredit dalam menyediakan dana yang relatif mudah bagi anggotanya dibandingkan dengan prosedur yang harus ditempuh untuk memperoleh dana dari bank. Kedua, koperasi telah menjadi alternatif bagi lembaga usaha lain. Koperasi yang telah berada pada kondisi ini dinilai berada pada tingkat yang lebih tinggi dilihat dari perannya bagi masyarakat.
Beberapa KUD untuk beberapa kegiatan usaha tertentu diidentifikasikan mampu memberi manfaat dan peran yang memang lebih baik dibandingkan dengan usaha lain, demikian pula dengan koperasi kredit. Ketiga, koperasi menjadi organisasi yang dimiliki oleh anggotanya. Faktor utama yang menyebabkan koperasi mampu bertahan pada berbagai kondisi sulit, yaitu dengan mengandalkan loyalitas anggota dan kesediaan anggota untuk bersama-sama koperasi menghadapi kesulitan tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profil Koperasi
KSP. Madani NTB didirikan pada tanggal 14 Pebruari 2004 dan mulai beroperasi pada tanggal 24 April 2004 yang akta pendiriannya telah disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Koperasi dan UKM Nomor : 518/217/BH/Dinas
Koperasi & UKM/VI/2004 tanggal 24 Juni 2004 dan telah diadakan perubahan anggaran dasar No.518/39/BH/PAD/Dinas Koperasi&UKM/XI/2005 tanggal 10 Nopember 2005. Saat ini memiliki 5 (lima) kantor, yaitu :
- Kantor Pusat di Tanjung, Jalan Raya Tanjung, Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.
- Kantor Cabang di Mataram, Jalan Sapta Pesona 10 Bumi Pagutan Permai, Kelurahan Pagutan Barat, Kota Mataram.
- Kantor Cabang di Gerung, Jalan Soekarno-Hatta 10 Giri Menang Gerung, Kabupaten Lombok Barat.
- Kantor Cabang Pembantu Gondang, Jalan Raya Tanjung-Bayan, Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara.
- Kantor Kas di Dusun Batu Ringgit, Desa Bentek, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara.
2.2 Keanggotaan Koperasi
Keanggotan koperasi terus mengalami peningkatan, anggota pada saat didirikan berjumlah 24 orang, pada tahun 2009 jumlah anggotanya berjumlah 1.485 orang.. Kondisi Keanggotaan KSP.Madani NTB Ditinjau Jenis Kelamin Dan Agama Yang Dianut Per 31 Desember 2009. Tinjauan dari sudut agama, dari jumlah anggota sebanyak 1.485 orang, 927 orang (62,42%) anggota beragama Islam, 472 orang (31,78%) anggota beragama Hindu, 79 orang (5,32%) anggota beragama Budha dan 7 orang (0,47%) beragama Kristen. Dari kondisi ini mayoritas anggota beragama Islam dan anggota yang beragama Budha dan Kristen masuk dalam kelompok minoritas. Tinjauan dari jenis kelamin, anggota berjenis kelamin laki-laki sebanyak 971 (65,21%) orang dan anggota berjenis kelamin perempuan sebanyak 518 (34,79%) orang, dalam hal ini komposisi keanggotaan antara kaum laki-laki dengan perempuan belum berimbang dan ini masih memperlihatkan adanya diversitas ditinjau dari sudut jenis kelamin.
Keanggotan koperasi terus mengalami peningkatan, anggota pada saat didirikan berjumlah 24 orang, pada tahun 2009 jumlah anggotanya berjumlah 1.485 orang.. Kondisi Keanggotaan KSP.Madani NTB Ditinjau Jenis Kelamin Dan Agama Yang Dianut Per 31 Desember 2009. Tinjauan dari sudut agama, dari jumlah anggota sebanyak 1.485 orang, 927 orang (62,42%) anggota beragama Islam, 472 orang (31,78%) anggota beragama Hindu, 79 orang (5,32%) anggota beragama Budha dan 7 orang (0,47%) beragama Kristen. Dari kondisi ini mayoritas anggota beragama Islam dan anggota yang beragama Budha dan Kristen masuk dalam kelompok minoritas. Tinjauan dari jenis kelamin, anggota berjenis kelamin laki-laki sebanyak 971 (65,21%) orang dan anggota berjenis kelamin perempuan sebanyak 518 (34,79%) orang, dalam hal ini komposisi keanggotaan antara kaum laki-laki dengan perempuan belum berimbang dan ini masih memperlihatkan adanya diversitas ditinjau dari sudut jenis kelamin.
2.3 Produk dan Jasa KSP. Madani NTB
Usaha KSP. Madani NTB adalah bergerak dalam usaha jasa simpan pinjam, dengan produk yang dimiliki adalah sebagai berikut :
1) Produk dibidang simpanan, adalah :
a) Simpanan Dana Madani.
Pengertian Simpanan Dana Madani adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota dan anggota koperasi lain pada Koperasi yang penyetoran dan penarikannya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati antara penyimpan dengan koperasi dengan menggunakan Buku Simpanan Dana Madani.
b) Simpanan Madani Siaga.
Pengertian Simpanan Madani Siaga adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota dan anggota koperasi lain pada Koperasi yang penyetorannya dilakukan setiap bulan dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan koperasi dan sebagai bukti simpanan, koperasi akan menerbitkan Tanda Peserta Simpanan Madani Siaga atas nama penyimpan.
c) Simpanan Berjangka.
Pengertian Simpanan Berjangka adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota dan anggota koperasi lain pada Koperasi yang penyetorannya dilakukan sekali dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan koperasi dan sebagai bukti simpanan, koperasi akan menerbitkan Bilyet Simpanan Berjangka atas nama penyimpan.
2) Produk dibidang Pinjaman, adalah :
~ Jangka waktu pinjaman dari 1 – 24 bulan.
~ Cara pembayaran dilakukan dengan cara tetap, menurun dan anuitas sebagai berikut :
Usaha KSP. Madani NTB adalah bergerak dalam usaha jasa simpan pinjam, dengan produk yang dimiliki adalah sebagai berikut :
1) Produk dibidang simpanan, adalah :
a) Simpanan Dana Madani.
Pengertian Simpanan Dana Madani adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota dan anggota koperasi lain pada Koperasi yang penyetoran dan penarikannya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati antara penyimpan dengan koperasi dengan menggunakan Buku Simpanan Dana Madani.
b) Simpanan Madani Siaga.
Pengertian Simpanan Madani Siaga adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota dan anggota koperasi lain pada Koperasi yang penyetorannya dilakukan setiap bulan dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan koperasi dan sebagai bukti simpanan, koperasi akan menerbitkan Tanda Peserta Simpanan Madani Siaga atas nama penyimpan.
c) Simpanan Berjangka.
Pengertian Simpanan Berjangka adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota dan anggota koperasi lain pada Koperasi yang penyetorannya dilakukan sekali dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan koperasi dan sebagai bukti simpanan, koperasi akan menerbitkan Bilyet Simpanan Berjangka atas nama penyimpan.
2) Produk dibidang Pinjaman, adalah :
~ Jangka waktu pinjaman dari 1 – 24 bulan.
~ Cara pembayaran dilakukan dengan cara tetap, menurun dan anuitas sebagai berikut :
- Secara Tetap artinya angsuran pokok ditambah bunga setiap bulan jumlahnya tetap setiap bulan sampai pinjaman lunas. (bunga = pokok pinjaman x % suku bunga )
- Secara Munurun artinya angsuran pokok setiap bulan tetap sampai pinjaman lunas dan angsuran bunga menurun, disesuaikan dengan sisa pinjaman setiap bulan. ( bunga = saldo pinjaman x % suku bunga).
- Secara Anuitas artinya jumlah angsuran setiap bulan konstan, dimana angsuran pokok setiap bulan semakin membesar dan angsuran bunga setiap bulan menurun, tapi jumlah angsurannya tetap. (bunga = saldo pinjaman x % suku bunga).
- Pinjaman yang diberikan kepada Petani, Angsuran pokoknya bisa 4 (empat) bulan sekali, bunganya setiap bulan.
2.4 Visi, Misi, dan Filosofi Perusahaan
1. Visi Koperasi
Terwujudnya Koperasi Simpan Pinjam yang mandiri dan tangguh yang berkeadilan tanpa membedakan suku, ras, golongan dan agama.
2. Misi KSP. Madani NTB
Misi KSP. Madani NTB adalah :
a) Meningkatkan kesejahteraan anggota dan karyawan.
b) Membantu pemerintah dalam penciptaan lapangan pekerjaan.
c) Meningkatkan pembagian Sisa Hasil Usaha para anggota.
3. Filosofi Koperasi
Perkembangan usaha koperasi simpan pinjam di Indonesia yang cepat, seiring dengan kebutuhan masyarakat akan jasa koperasi, yang menuntut dipenuhinya kepuasan pelayanan kepada anggota maupun calon anggota, maka sebagai kunci sukses untuk memenuhi hal tersebut, KSP. Madani NTB menerapkan suatu filosofi yang dikenal dengan ”Bersama Membangun Masyarakat Mandiri”.
1. Visi Koperasi
Terwujudnya Koperasi Simpan Pinjam yang mandiri dan tangguh yang berkeadilan tanpa membedakan suku, ras, golongan dan agama.
2. Misi KSP. Madani NTB
Misi KSP. Madani NTB adalah :
a) Meningkatkan kesejahteraan anggota dan karyawan.
b) Membantu pemerintah dalam penciptaan lapangan pekerjaan.
c) Meningkatkan pembagian Sisa Hasil Usaha para anggota.
3. Filosofi Koperasi
Perkembangan usaha koperasi simpan pinjam di Indonesia yang cepat, seiring dengan kebutuhan masyarakat akan jasa koperasi, yang menuntut dipenuhinya kepuasan pelayanan kepada anggota maupun calon anggota, maka sebagai kunci sukses untuk memenuhi hal tersebut, KSP. Madani NTB menerapkan suatu filosofi yang dikenal dengan ”Bersama Membangun Masyarakat Mandiri”.
2.5 ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN
1). Analisa SWOT
a) Strength :
Kekuatan KSP.Madani NTB antara lain terdapat pada : jumlah anggota cukup banyak, pengalaman pengurus mengelola usaha yang bergerak dalam bidang keuangan cukup memadai, kekuatan manajemen dan budaya perusahaan, produk dan jasa yang cukup dikenal oleh anggota, teknik pelaporan sarana kerja sudah menggunakan komputer yang dilengkapi software yang memadai, kualitas produk dan jasa, serta citra perusahaan yang baik.
b) Weakness :
Adapun dalam melaksanakan kegiatannya tidak terlepas dari berbagai kekurangan dan Kelemahan antara lain terdapat pada :
1). Analisa SWOT
a) Strength :
Kekuatan KSP.Madani NTB antara lain terdapat pada : jumlah anggota cukup banyak, pengalaman pengurus mengelola usaha yang bergerak dalam bidang keuangan cukup memadai, kekuatan manajemen dan budaya perusahaan, produk dan jasa yang cukup dikenal oleh anggota, teknik pelaporan sarana kerja sudah menggunakan komputer yang dilengkapi software yang memadai, kualitas produk dan jasa, serta citra perusahaan yang baik.
b) Weakness :
Adapun dalam melaksanakan kegiatannya tidak terlepas dari berbagai kekurangan dan Kelemahan antara lain terdapat pada :
- kurangnya kemampuan pemupukan modal sendiri, kondisi ini disebabkan oleh masih lemahnya pengetahuan dan sikap profesionalisme karyawan dalam menjalankan tugasnya
- keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan memadai dibidang perkoperasian,
- kemampuan menghasilkan rentabilitas masih kecil, yang disebabkan oleh cost of money masih tinggi.
c) Oppurtunities :
Peluang bagi KSP.Madani NTB antara lain : besarnya pasar yang belum tergarap, perluasan usaha dengan membuka unit pelayanan baru masih terbuka. Di samping itu pula masih banyaknya masyarakat NTB yang membutuhkan biaya untuk mencukupi kehidupannya sehingga kehadiran koperasi tersebut dapat membantu mereka di dalam memenuhi kebutuhannya.
d) Threat:
Ancaman bagi KSP. Madani NTB antara lain :
1. masuknya pendatang baru, artinya
Usaha koperasi simpan pinjam merupakan usaha yang dinamik, menarik, multi aspek, dan pelopor dalam dunia usaha. Di sisi lain berbagai bukti empirik secara tak langsung telah membuktikan bahwa sektor usaha koperasi simpan pinjam adalah usaha yang cukup diminati untuk dikembangkan, karena ijin pendirian koperasi, khususnya koperasi simpan pinjam ijin pendiriannya sangat mudah, sehingga mengakibatkan pertumbuhan koperasi simpan pinjam setiap tahun terus mengalami peningkatan, hal ini akan meningkatkan persaingan antar koperasi simpan pinjam untuk mempertahankan eksistensi keanggotaan. Dengan kondisi ini Pemerintah Provinsi NTB mengeluarkan kebijakan, melalui Dinas Koperasi dan UMKM NTB akan memperketat pengeluaran ijin pendirian koperasi simpan pinjam (KSP), karena jumlahnya dinilai sudah cukup banyak. (Dinas Koperasi dan UMKM NTB,2009). Juga pembinaan koperasi simpan pinjam terus ditingkatkan, dengan mendorong masing-masing koperasi untuk menjadi koperasi yang berkualitas.
2. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok.
Koperasi simpan pinjam dalam mengadakan pelayanan terhadap anggota disamping mempunyai tugas menarik dana dari angggota, juga menyalurkan kembali kepada anggota dalam bentuk pinjaman. Dalam hal pemenuhan kebutuhan anggota dalam bentuk pinjaman koperasi membutuhkan sumber dana untuk membiayai kebutuhan anggota. Sumber dana koperasi (pemasok dana) adalah bersumber dari : anggota, pemerintah (dalam hal ini dikelola oleh LPDB), dan lembaga lain seperti bank. Permasalahan koperasi pada umumnya dalam hal pemupukan modal, untuk kebutuhan ini biasanya mengadakan kerjasama dengan bank, untuk dapat mengadakan kerjasama dengan bank sangat sulit, karena terbentur masalah jaminan, sehingga posisi tawar koperasi terhadap bank sangat lemah, sebaliknya bank sebagai pemasok dana mempunyai posisi tawar yang kuat. Untuk mengantisipasi hal ini pemerintah mengeluarkan kebijakan kredit usaha rakyat (KUR), dimana pemerintah menjamin agunan sebesar 70 % dari persyaratan agunan yang ditentukan oleh bank, kalau ini bisa terlaksana akan merupakan peluang bagi koperasi.
3. Ancaman produk substitusi.
Koperasi simpan pinjam mempunyai fungsi pokok adalah menarik dana anggota yang mempunyai dana berlebih dan kemudian menyalurkan kembali dalam bentuk pinjaman kepada anggota, sesuai dengan fungsinya tersebut maka jika kita identifikasikan ada beberapa jasa pengganti yang dapat mengambil alih fungsi tersebut dari jasa koperasi simpan pinjam, misalnya: jasa perbankan, jasa pegadaian, jasa lembaga pembiayaan non bank. Dari beberapa macam jasa pengganti, berdasarkan kelebihan dan kelemahannya, maka kecendrungan anggota akan tetap menggunakan jasa koperasi, karena sistem pelayanan yang dianut dalam koperasi dengan sistem kekeluargaan, sedangkan jasa pengganti biasanya agakrigit (kaku).
4. Ancaman persaingan segmen yang ketat.
Koperasi telah memiliki segmen pasar yang jelas, yakni para anggotanya sendiri (captive market) yang mana kebanyakan usaha anggota adalah usaha mikro dan kecil, Segmen pelayanan KSP/USP-Koperasi yang menjadi domain utama adalah Usaha Mikro dan Kecil, kalaupun menyentuh usaha menengah, jumlahnya relatif sangat kecil. Namun domain segmen pasar yang dimiliki oleh KSP/USP-Koperasi tidak menjadi monopoli KSP/USP-Koperasi semata, ada banyak perusahaan non koperasi juga menjadi pangsa pasar perusahaan lain.
2). Grand Strategy
Adaptasi pada perubahan lingkungan dalam usaha koperasi simpan pinjam telah menjadi critical factor bagi KSP.Madani NTB. Peningkatan kompetisi, perubahan teknologi akan membentuk pasar usaha koperasi simpan pinjam yang akan datang. Dalam menanggapi tantangan-tantangan baru tersebut KSP.Madani NTB telah membangun strategi pertumbuhan, yaitu Grand Strategy KSP.Madani NTB 2010 :
• Aktivitas usaha harus berjalan dan ketaatan terhadap peraturan perundangan yang berlaku.
• Memiliki prinsip kohesivitas, yaitu menumbuhkan rasa keterikatan anggota terhadap koperasi.
• Menciptakan partisipasi kuat dari anggota.
• Menunjukkan kinerja yang semakin sehat, yang ditandai dengan membaiknya struktur permodalan, kemampuan penyediaan dana, penambahan asset, dan peningkatan volume usaha.
• Berorientasi pelayanan.
• Berkontribusi terhadap pembangunan daerah.
3). Growth Strategy
KSP.Madani NTB berusaha mempertahankan keberadaannya sebagai koperasi berkualitas untuk usaha jasa koperasi simpan pinjam di Indonesia, dan menjadi pemain baik regional maupun nasional dalam industri perkoperasian. Hal ini dicapai melalui Strategi Bisnis, sebagai berikut :
• Strategi pertumbuhan kredit dan strategi pelayanan anggota, dengan tujuan dapat meningkatnya pembagian sisa hasil usaha kepada anggota dan promosi ekonomi anggota, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja usaha yang ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah anggota dan nilai tambah ekonomis.
• Mengikuti proposisi penting dalam manajemen strategik yang berpijak pada paradigma lingkungan-strategi-kinerja, maka strategi yang dipilih untuk menghasilkan kinerja yang baik, harus menyesuaikan dengan lingkungannya, baik eksternal maupun internal, yaitu :
o Selalu meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan secara ekonomis.
o Menerapkan kebijakan likuiditas yang berhati-hati.
Peluang bagi KSP.Madani NTB antara lain : besarnya pasar yang belum tergarap, perluasan usaha dengan membuka unit pelayanan baru masih terbuka. Di samping itu pula masih banyaknya masyarakat NTB yang membutuhkan biaya untuk mencukupi kehidupannya sehingga kehadiran koperasi tersebut dapat membantu mereka di dalam memenuhi kebutuhannya.
d) Threat:
Ancaman bagi KSP. Madani NTB antara lain :
1. masuknya pendatang baru, artinya
Usaha koperasi simpan pinjam merupakan usaha yang dinamik, menarik, multi aspek, dan pelopor dalam dunia usaha. Di sisi lain berbagai bukti empirik secara tak langsung telah membuktikan bahwa sektor usaha koperasi simpan pinjam adalah usaha yang cukup diminati untuk dikembangkan, karena ijin pendirian koperasi, khususnya koperasi simpan pinjam ijin pendiriannya sangat mudah, sehingga mengakibatkan pertumbuhan koperasi simpan pinjam setiap tahun terus mengalami peningkatan, hal ini akan meningkatkan persaingan antar koperasi simpan pinjam untuk mempertahankan eksistensi keanggotaan. Dengan kondisi ini Pemerintah Provinsi NTB mengeluarkan kebijakan, melalui Dinas Koperasi dan UMKM NTB akan memperketat pengeluaran ijin pendirian koperasi simpan pinjam (KSP), karena jumlahnya dinilai sudah cukup banyak. (Dinas Koperasi dan UMKM NTB,2009). Juga pembinaan koperasi simpan pinjam terus ditingkatkan, dengan mendorong masing-masing koperasi untuk menjadi koperasi yang berkualitas.
2. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok.
Koperasi simpan pinjam dalam mengadakan pelayanan terhadap anggota disamping mempunyai tugas menarik dana dari angggota, juga menyalurkan kembali kepada anggota dalam bentuk pinjaman. Dalam hal pemenuhan kebutuhan anggota dalam bentuk pinjaman koperasi membutuhkan sumber dana untuk membiayai kebutuhan anggota. Sumber dana koperasi (pemasok dana) adalah bersumber dari : anggota, pemerintah (dalam hal ini dikelola oleh LPDB), dan lembaga lain seperti bank. Permasalahan koperasi pada umumnya dalam hal pemupukan modal, untuk kebutuhan ini biasanya mengadakan kerjasama dengan bank, untuk dapat mengadakan kerjasama dengan bank sangat sulit, karena terbentur masalah jaminan, sehingga posisi tawar koperasi terhadap bank sangat lemah, sebaliknya bank sebagai pemasok dana mempunyai posisi tawar yang kuat. Untuk mengantisipasi hal ini pemerintah mengeluarkan kebijakan kredit usaha rakyat (KUR), dimana pemerintah menjamin agunan sebesar 70 % dari persyaratan agunan yang ditentukan oleh bank, kalau ini bisa terlaksana akan merupakan peluang bagi koperasi.
3. Ancaman produk substitusi.
Koperasi simpan pinjam mempunyai fungsi pokok adalah menarik dana anggota yang mempunyai dana berlebih dan kemudian menyalurkan kembali dalam bentuk pinjaman kepada anggota, sesuai dengan fungsinya tersebut maka jika kita identifikasikan ada beberapa jasa pengganti yang dapat mengambil alih fungsi tersebut dari jasa koperasi simpan pinjam, misalnya: jasa perbankan, jasa pegadaian, jasa lembaga pembiayaan non bank. Dari beberapa macam jasa pengganti, berdasarkan kelebihan dan kelemahannya, maka kecendrungan anggota akan tetap menggunakan jasa koperasi, karena sistem pelayanan yang dianut dalam koperasi dengan sistem kekeluargaan, sedangkan jasa pengganti biasanya agakrigit (kaku).
4. Ancaman persaingan segmen yang ketat.
Koperasi telah memiliki segmen pasar yang jelas, yakni para anggotanya sendiri (captive market) yang mana kebanyakan usaha anggota adalah usaha mikro dan kecil, Segmen pelayanan KSP/USP-Koperasi yang menjadi domain utama adalah Usaha Mikro dan Kecil, kalaupun menyentuh usaha menengah, jumlahnya relatif sangat kecil. Namun domain segmen pasar yang dimiliki oleh KSP/USP-Koperasi tidak menjadi monopoli KSP/USP-Koperasi semata, ada banyak perusahaan non koperasi juga menjadi pangsa pasar perusahaan lain.
2). Grand Strategy
Adaptasi pada perubahan lingkungan dalam usaha koperasi simpan pinjam telah menjadi critical factor bagi KSP.Madani NTB. Peningkatan kompetisi, perubahan teknologi akan membentuk pasar usaha koperasi simpan pinjam yang akan datang. Dalam menanggapi tantangan-tantangan baru tersebut KSP.Madani NTB telah membangun strategi pertumbuhan, yaitu Grand Strategy KSP.Madani NTB 2010 :
• Aktivitas usaha harus berjalan dan ketaatan terhadap peraturan perundangan yang berlaku.
• Memiliki prinsip kohesivitas, yaitu menumbuhkan rasa keterikatan anggota terhadap koperasi.
• Menciptakan partisipasi kuat dari anggota.
• Menunjukkan kinerja yang semakin sehat, yang ditandai dengan membaiknya struktur permodalan, kemampuan penyediaan dana, penambahan asset, dan peningkatan volume usaha.
• Berorientasi pelayanan.
• Berkontribusi terhadap pembangunan daerah.
3). Growth Strategy
KSP.Madani NTB berusaha mempertahankan keberadaannya sebagai koperasi berkualitas untuk usaha jasa koperasi simpan pinjam di Indonesia, dan menjadi pemain baik regional maupun nasional dalam industri perkoperasian. Hal ini dicapai melalui Strategi Bisnis, sebagai berikut :
• Strategi pertumbuhan kredit dan strategi pelayanan anggota, dengan tujuan dapat meningkatnya pembagian sisa hasil usaha kepada anggota dan promosi ekonomi anggota, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja usaha yang ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah anggota dan nilai tambah ekonomis.
• Mengikuti proposisi penting dalam manajemen strategik yang berpijak pada paradigma lingkungan-strategi-kinerja, maka strategi yang dipilih untuk menghasilkan kinerja yang baik, harus menyesuaikan dengan lingkungannya, baik eksternal maupun internal, yaitu :
o Selalu meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan secara ekonomis.
o Menerapkan kebijakan likuiditas yang berhati-hati.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Jadi, koperasi mempunyai peran dan manfaat yang sangat penting bagi masyarakat karena koperasi dapat membantu meringankan beban masyakat dengan meberikan pinjaman modal dan koperasi menjual produknya dengan harga yang relatif lebih murah. Sehingga masyarakat merasa terbantu dengan adanya koperasi. Awalnya koperasi didirikan karena penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak.
0 komentar:
Posting Komentar