BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi industri
merupakan salah satu mata rantai dari sistem perekonomian, karena ia memproduksi
dan mendistribusikan produk (barang atau jasa). Produksi merupakan fungsi pokok
dalam setiap organisasi, yang mencakup aktivitas yang bertanggung jawab untuk
menciptakan nilai tambah produk yang merupakan output dari setiap organisasi
industri itu.
Produksi adalah bidang
yang terus berkembang selaras dengan perkembangan teknologi, dimana produksi
memiliki suatu jalinan hubungan timbal balik (dua arah) yang sangat erat dengan
teknologi. Kebutuhan produksi untuk beroperasi dengan biaya yang lebih rendah,
meningkatkan kualitas dan produktivitas, dan menciptakan produk baru telah
menjadi kekuatan yang mendorong teknologi untuk melakukan berbagai terobosan
dan penemuan baru. Produksi dalam sebuah organisasi pabrik merupakan inti yang
paling dalam, spesifik serta berbeda dengan bidang fungsional lain seperti
keuangan, personalia, dan lain-lain. (Santoso, 2005: Jurnal Teknik Informatika).
Sistem produksi adalah
suatu rangkaian dari beberapa elemen yang saling berhubungan dan saling
menunjang antara satu dengan yang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Dengan demikian yang dimaksud dengan sistem produksi adalah merupakan suatu
gabungan dari beberapa unit atau elemen yang saling berhubungan dan saling
menunjang untuk melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan tertentu.
Beberapa elemen tersebut antara lain adalah produk perusahaan, lokasi pabrik,
letak dari fasilitas produksi, lingkungan kerja dari para karyawan serta
standar produksi yang dipergunakan dalamperusahaan tersebut. Dalam sistem
produksi modern terjadi suatu proses transformasi nilai tambah yang mengubah
input menjadi output yang dapat dijual dengan harga kompetitif dipasar.
(Ahyani, 1996: 8).
Sistem produksi
merupakan kumpulan dari sub sistem yang saling berinteraksi dengan tujuan
menstranformasi input produksi menjadi output produksi yang memiliki nilai
lebih/jual. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja,
modal, dan informasi. Sedangkan output produksi merupakan produk yang
dihasilkan berikut hasil sampingannya, seperti limbah, informasi, dan
sebagainya. Sistem pendukung kegiatan produksi antara lain :
a. perencanaan dan
pengendalian produksi
b. pengendalian kualitas
c. penentuan standar
operasi
d. penentuan fasilitas
produksi
e. perawatan fasilitas
produksi
f. penentuan harga pokok
produksi.
Sistem pendukung
kegiatan produksi ini akan membentuk konfigurasi sistem produksi. Keandalan
dari konfigurasi sistem produksi ini akan tergantung dari produk yang
dihasilkan serta bagaimana cara menghasilkannya.
Fasilitas merupakan
fixed asset (aset tetap) biasanya aktiva tetap tidak bergerak seperti struktur
gedung, mesin dan sumber daya tak nyata yang mendukung suatu aktivitas
produksi. Fasilitas bersama dengan manusia, uang, material, dan energi
menghasilkan sesuatu pada suatu aktivitas produksi serta untuk meningkatkan
kinerja produksinya.
Sistem produksi berhubungan dengan teori ekonomi makro, hukum permintaan
dan penawaran, peramalan permintaan, perencanaan agregat, perencanaan dan
pengendalian persediaan baik yang tradisional maupun semi modern, serta
penjadwalan produksi.
Pada makalah ini akan dibahas tentang hubungan teori ekonomi dengan sistem
produksi, sistem produksi, dan juga tentang peramalan.
1.2 Rumusan Masalah
- Bagaimana Masukan dari Sistem Produksi ?
- Apa yang dimaksud dengan Sistem produksi ?
- Bagaimana keluaran dari sistem produksi ?
1.3 Tujuan
- Untuk dapat memahami masukan dari sistem produksi.
- Untuk dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan Sistem Produksi.
- Untuk dapat memahami keluaran dari Sistem Produksi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Masukan Sistem Produksi
Manajemen produksi dan operasi merupakan manajemen dari suatu sistem informasi
yang mengkonversikan masukan (inputs) menjadi keluaran (outputs)yang berupa
barang atau jasa. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaan fungsi produksi dan
operasi memerlukan serangkaian kegiatan yang merupakan suatu sistem. Sistem
produksi mempunyai unsur-unsur yaitu masukan, pentransformasian dan keluaran.
Sedang produksi dan operasi merupakan suatu sistem untuk meyediakan
barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan dan akan dikombinasi oleh anggota
masyarakat.
Yang dimaksud dengan sistem adalah merupakan suatu rangkaian unsur-unsur
yang saling terkait dan tergantung serta
saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya, yang keseluruhannya
merupakan suatu kesatuan bagi pelaksanaan kegiatan bagi pencapaian suatu tujuan
tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem produksi dan operasi adalah
suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu dan
menyeluruh dalam pentransformasian masukan menjadi keluaran.
Sistem produksi tidak hanya terdapat pada industri manufaktur, tetapi juga
dalam industri jasa seperti perbankan, asuransi, pasar swalayan dan rumah
sakit. Sistem produksi dan operasi dalam industri jasa menggunakan bauran yang
berbeda dari masukan yang dipergunakan dalam industri manufaktur. Sistem produksi
mempunyai masukan yang dapat berupa, bahan baku, komponen atau bagian dari
produk, barang setengah jadi, formulir-formulir, para pemesan atau langganan
dari para pasien. Keluaran dari sistem produksi dapat berupa barang jadi,
barang setengah jadi, bahan-bahan kimia, pelayanan kepada pembeli dan pasien,
formulir-formulir yang telah selesai diisi dan diproses.
Sistem produksi yang sering dipergunakan dapat dibedakan atas 2 macam yaitu :
- Proses produksi yang kontinue (continuous process) - dimana peralatan produksi yang digunakan disusun dan diatur dengan memperhatikan urut-urutan kegiatan atau routing dalam menghasilkan produk tersebut, serta arus bahan dalam proses telah distandardisir.
- Proses produksi yang terputus-putus (intermitten process) - dimana kegiatan produksi dilakukan tidak standar, tetapi didasarkan produk yang dikerjakan, sehingga peralatan produksi yang digunakan disusun dan diatur yang dapat bersifat lebih luwes ( flexible ) untuk dapat dipergunakan bagi menghasilkan berbagai produk dan berbagai ukuran.
Kegiatan utama yang bersangkutan dengan manajemen produksi adalah proses
produksi. Sebelum membahas proses produksi, ada baiknya kita perlu mengetahui
arti dari proses dan produksi.
Proses adalah cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber
(tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu
hasil. Sedangkan produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah
kegunaan suatu barang atau jasa. Jadi proses produksi dapat diartikan sebagai cara, metode
dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa
dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana)
yang ada.
2.2 Sistem Produksi
Untuk membicarakan
sistem produksi, maka mau tidak mau kita akan terkait kepada apa yang dimaksud
dengan sistem dan apa yang dimaksud dengan produksi. Sistem dapat diartikan
sebagai gabungan dari beberapa unit atau elemen atau subsistem yang saling
menunjang untuk mencapai tujuan tertentu (Ayari, 2002). Adapun pengertian
produksi sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya, yaitu merupakan penciptaan
atau penambahan manfaat. Baik manfaat itu berupa bentuk, waktu, tempat, maupun
gabungan dari manfaat-manfaat tersebut.
Dari pengertian sistem
dan produksi diatas dapat ditarik definisi sistem produksi yaitu gabungan dari
beberapa unit atau elemen yang saling berhubungan dan saling menunjang untuk
melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan tertentu. Beberapa elemen
yang termasuk dalam sistem produksi ini adalah produk perusahaan, lokasi
pabrik, letak dan fasilitas produksi yang dipergunkan dalam perusahaan,
lingkungan kerja karyawan, serta standar produksi yang berlaku dalam perusahaan
tersebut. Elemen atau subsistem dari sistem produksi tersebut akan membentuk
konfigurasi sistem produksi.
Sistem Produksi Menurut Aliran Operasi dan
Variasi Produk
Dalam kegiatan desain
produk, titik berat perhatian kita adalah pada masalah “apa” yang diproduksi.
Sedangkan untuk kegiatan desain proses penekannannya adalah pada bagian
bagaimana kita memproduksi. Kriteria terpenting dalam mengklasifikasikan proses
produksi adalah jenis aliran operasi dari unit-unit produk yang melalui tahapan
konversi. Ada tiga jenis dasar aliran operasi, yaitu flow shop, job
shop, dan proyek (Kostas, 1982). Ketiga dasar aliran operasi ini berkembang
menjadi aliran operasi modifikasi dan ketiganya, yaitubatch dan continuous.
Adapun karakteristik dari masing-masing aliran operasi tersebut adalah sebagai
berikut :
- Flow Shop, yaitu proses konversi dimana unit-unit output secara berturut-turut melalui urutan operasi yang sama pada mesin-mesin khusus, biasanya ditempatkan sepanjang suatu lintasan produksi. Proses jenis ini biasanya digunkan untuk produk yang mempunyai desain dasar yang luas, diperlukan penyusunan bentuk proses produksi flow shop yang biasanya bersifat MTS (Make to Stock). Bentuk umum proses flow shop kontinyu dan flow shopterputus. Pada flow shop kontinyu, proses bekerja untuk memproduksi jenis output yang sama. Pada flow shop terputus, kerja proses secara periodik diinterupsi untuk melakukan set up bagi pembuatan produk dengan spesifikasi yang berbeda.
- Continuous, proses ini merupakan bentuk sistem dari flow shop dimana terjadi aliran material yang konstan. Contoh dari proses continuous adalah industri penyulingan minyak, pemrosesan kimia, dan industri-industri lain dimana kita tidak dapat mengidentifikasikan unit-unit output prosesnya secara tepat. Biasanya satu lintasan produksi pada proses kontinyu hanya dialokasikan untuk satu jenis produk saja.
- Job shop, yaitu merupakan bentuk proses konversi di mana unit-unit untuk pesanan yang berbeda akan mengikuti urutan yang berbeda pula dengan melalui pusat-pusat kerja yang dikelompokkan berdasarkan fungsinya. Volume produksi tiap jenis produk sedikit, variasi produksi banyak, lama produksi tiap produk agak panjang, dan tidak ada lintasan produksi khusus. Job shop ini bertujuan memenuhi kebutuhan khusus konsumen, jadi biasanya bersifat MTO (Make to Order).
- Batch, yaitu merupakan bentuk satu langkah kedepan dibandingkan job shopdalam hal ini standarisasi produk, tetapi tidak terlalu standarisasi seperti padaflow shop. Sistem batch memproduksi banyak variasi produk dan volume, lama produsi untuk tiap produk agak pendek, dan satu lintasan produksi dapat digunkan untuk beberapa tipe produk. Pada sistem ini, pembuatan produk dengan tipe yang berbeda akan mengakibatkan pergantian peralatan produksi, sehingga sistem tersebut harus “general purpose” dan fleksibel untuk produk dengan volume rendah tetapi variasinya tinggi. Tetapi, volume batch yang lebih banyak dapat diproses secara berbeda, misalnya memproduksi beberapabatch lebih untuk tujuan MTS dari pada MTO.
- Proyek, yaitu merupakan penciptaan suatu jenis produk yang akan rumit dengan suatu pendefinisian urutan tugas-tugas yang teratur akan kebutuhan sumber daya dan dibatasi oleh waktu penyelesaiannya. Pada jenis proyek ini, beberapa fungsi mempengaruhi produksi seperti perencanaan, desain, pembelian, pemasaran, penambahan personal atau mesin (yang biasanya dilakukan secara terpisah pada sistem job shop dan flow shop) harus diintegrasi sesuai dengan urutan-urutan waktu penyelesaian, sehingga dicapai penyelesaian ekonomis
2.3 Keluaran Sistem Produksi
Pada masa lalu pengertian produksi hanya dikaitkan dengan unit usaha
fabrikasi yaitu yang menghasilkan barang – barang nyata seperti mobil, perabot,
semen dsb, namun pengertian produksi pada saat ini menjadi semakin meluas.
Produksi sering diartikan sebagai aktivitas yang ditujukan untuk meningkatkan
nilai masukan (input) menjadi keluaran (output). Dengan demikian maka kegiatan
usaha jasa seperti dijumpai pada perusahaan angkutan, asuransi, bank,
pos, telekomunikasi, dsb menjalankan juga kegiatan produksi. Secara
skematis sistem produksi dapat digambarkan sbb:
Ada sekurang – kurangnya 4 perbedaan pokok antara usaha jasa dan usaha
pabrikasi, yaitu :
Dalam unit usaha pabrikasi keluarannya merupakan barang real sehingga
produktovitasnya akan lebih mudah diukur bila dibandingkan dengan unit usaha
jasa yang keluarannya berupa pelayanan.
Kualitas produk yang dihasilkan dari usaha pabrikasi lebih mudah ditentukan
standarnya.
Kontak langsung dengan konsumen tidak selalu terjadi pada usaha pabrikasi
sedangkan pada usaha jasa kontak langsung dengan konsumen merupakan suatu yang
tidak dapat dielakkan.
Tidak akan dijumpai adanya persediaan akhir di dalam usaha jasa sedang
dalam usaha pabrikasi adanya persediaan sesuatu yang sulit dihindarkan.
Secara garis besar transformasi produksi dapat diklasifikasikan :
- Transformasi pabrikasi yaitu suatu transformasi yang bersifat diskrit dan menghasilkan produk nyata. Suatu transformasi dikatakan bersifat diskrit bila antara suatu operasi dan operasi yang lain dapat dibedakan dengan jelas seperti dijumpai pada pabrik mobil, misalnya.
- Transformasi proses yaitu suatu transformasi yang bersifat continue dimana diantara operasi yang satu dengan operasi yang lain kurang dapat dibedakan secara nyata, seperti dijumpai pada pabrik pupuk dan semen, misalnya.
- Transformasi jasa yaitu suatu transformasi yang tidak mengubah secara fisik masukan menjadi keluaran; dalam hal ini secara fisik keluaran akan sama dengan masukan, namun transformasi jenis ini akan meningkatkan nilai masukannya, misalnya pada perusahaan angkutan. Sistem transformasi jasa sering disebut sebagai system operasi.
Ditinjau dari kedatangan
konsumen dan jumlah yang diminta, transformasi produksi dapat dibedakan atas :
- Job shop, transformasi produksi bekerja bila ada pesanan saja. Jumlah pesanan relatif tidak terlalu besar dan jenis produk yang dipesan tidak standar sesuai dengan permintaan konsumen
- Flow shop, transformasi produksi akan selalu bekerja baik ada pesanan maupun tidak. Jumlah pesanan biasanya relatif besar dan jenis produksinya standar.
- Project, adalah bentuk spesial dari transformasi produksi dimana hanya ada satu atau beberapa pesanan yang spesifik dari konsumen.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen produksi dan
operasi merupakan manajemen dari suatu sistem informasi yang mengkonversikan
masukan (inputs) menjadi keluaran (outputs)yang berupa barang atau jasa.
Sistem produksi yaitu gabungan dari beberapa unit atau
elemen yang saling berhubungan dan saling menunjang untuk melaksanakan proses
produksi dalam suatu perusahaan tertentu.
Produksi sering diartikan sebagai
aktivitas yang ditujukan untuk meningkatkan nilai masukan (input) menjadi
keluaran (output).
0 komentar:
Posting Komentar